A. KATA DAN DIKSI
1. Pengertian
Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia dikemukakan pengertian kata dan diksi. Kata adalah unsur bahasa yang diucapakan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa (1996:451). Sedangkan diksi adalah pilihan kata yang dapat untuk mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek tertentu(1996:233).
1. Makna kata :
· Denotasi : makna ligas/ makn ayang sesuai dengan apa adanya.
· Konotasi : makan kias/ makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial.
Contoh makan denotasi contoh makna konotasi
Kepala pimpinan
Besar agung , raya
Dibuat dirakit, disulap
Bunting hamil, mengandung
Cantik manis
2. Kata umum dan kata khusus
Kata umum / kata hipernim adalah kata yng mempunyai acuan yang luas.
Kata khusus/ hiponim adlah kata yang mempunyai acuan lebih sempit/ lebih luas.
Contoh Kata Umum Contoh Kata Khusus
unggas ayam, itik angsa, merpati, tekukur
bunga mawar, melati , kamboja, kenanga
buah papaya, mangga, pisang, jambu
hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat
3. Kata Kongkret dan Abstrak
Kata Kongkret adalah kata yng mempunyai acuan mudah diserap pancaindera. Contoh : rumah, meja, mobil, surat.
Kata abstrak adalah kata ang mempunyai acuan tidak mudah diserap oleh pancaindera. Contoh :ide, pengalaman, gagasan, cita-cita, kebahagiaan.
4. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada dasarnya memepunyai makna yang sama atau hampir sama, tetapi bentuknya berlainan. Pemakia bahsa dapat memilih bentuk mana yang akn dipergunakan sesuai dengan kebutuhahan dan situasi yang dihadapinya.
Contoh :
pemberian hadiah, sedakah, oleh-oleh
besar agung, raya, akbar
melihat menatap, memeriksa, melirik
membawa menenteng, memanggul
suka senang, gembira, bahagia
susah sedih, duka , nestapa
Ada juga yang membedakan berdasarkan tingkat kebakuan
Contoh Kata Baku Contoh Kata Tidak Baku
berkata bilang
membuat bikin
hanya Cuma, cuman
kemudian lantas
tetapi tapi
karena lantaran
sudah udah
tidak nggak, ndak
Terkait dengan kebakuan kita jumpai pila dalam kata bentukan, contoh :
Kata Bentukan Baku Kata Bentukan Tidak Baku
mengirim ngirim
membeli mbeli
mengubah merubah, merobah
mendapat ndapat
mengapa ngapain
mengelola ngelola
biarkan biarin
tertawa ketawa
terbentur kebentur
5. Kata Pungut dan Kata Serapan
Kata pungut adalah kata yang diambil dari kata-kat asing, sedangkan kata serapan adalah kata pungut yang sudah disesuikan dengan ejaan bahasa Indonesia.
Bentuk – bentuk serapan itu antara lain:
· Bentuk kata serapan yang ejaannya sudah disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia
· Contoh : bank, golf, alarm, opname, natural
· Bentuk kata yang disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia, contoh:
Subject subjek
apotheek apotek
standart standar
university universitas
congfiguration konfigurasi
· Bentuk kata yang dipungut seperti aslinya
Contoh : de facto, status quo, cum laode, ad hoc
· Kata Terjemahan
Dalam bahasa Indonesia juga banyak dijumpai kata- kata terjemahan.
Contoh:
Starting point tititk tolak
Up to date mutakhir
Meet the press jumpa pers
List senarai
Pavilion anjungan
Editing penyuntingan
Estabilished mapan
Image citra
Gap kesenjangan
Customer pelanngan
Domain ranah
Sering terjadi kata-kata asing yang digunakan dalam bahasa Indonesia penyerapannya tidak benar sehingga kat-kat serapan itu tidak memenuhi kebakuan. Contoh:
Risk risiko resiko
System sistem sistim
Effecive efektif efektip
Frequency frekuensi frekwensi
Kita mengenal kata dasar dan kata jadian. Kata jadian meliputi kata berimbuhan, kata ulang, dan gabungan kata. Kata dasar ditulis sebagai satu satuan yang berdiri sendiri, sedangkan imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh : dimohon, ditulis, dikirimkan,berterima kasih, beri tahukan, tanda tangan, sebar luaskan.
a. Jika gabungan kata itu mendapat awalan dan akhiran, penulisan kat jadian itu serangkai.
Contoh: pemberitahuan, pertanggungjawaban, ketidakadilan, menyebarluaskan,melipatgandakan.
b. Kata ulang ditulis secara lengkap dengan diberi tanda hubung.
Contoh: ramah-tamah, terus-menerus, surat-menyurat,berbalas-balasan.
c. Gabungan kata di tulis terpisah.
Contoh : kerja sama, tata buku, temu wicara, serah terima, ruang sidang, rumah sakit.
d. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata yang ditulis serangkai.
Contoh: bagaimana, daripada, bilaman, barangkali, matahari,manakala.
e. Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata yang mengandung arti penuh harus ditulis serangkai dengan unsur lainnya.
Contoh : amoral, subseksi, nonblok,swadaya, semifinal, peribahasa, pascasarjana,ekstrakulikuler
3. Penerapan Beberapa Pilihan Kata
Penerapan sebuah kata dikatakan baik jika kata itu diterapkan tepat.arti tepat tempatnnya,saksama dalam pengungkapannya, dan sesuai dengan kaidah ejaan.
a. Pemakain kata pukul dan jam tidak sama. Kat pukul menunjukan kata waktu, sedangkan kata jam menunjukan jangka waktu.
Contoh : rapat anggota koperasi itu berlangsung tiga jam, yaitu dari pukul 08.00 s.d. pukul 11.00.
b. Pemakaian kat masing-masing dan tiap-tiap tidak sama. Kata tiap-tiap harus diikuti kata benda,sedangkan kata masing-masing tidak boleh diikuti kata benda.
Contoh : tiap-tiap anggota harus mempertanggungajawabkan tugasnya masing- masing.
Kata di mana tidak dapat dipakai dalam kalimat pernyataan. Kata di mana tersebut harus diubah menjadi yang bahwa, tempat.
Contoh : paragraf penutuo merupakan paragraf di mana kalimat yanng ditulis tidak lagi mengandung hala-hal atau masalah yang pokok.
c. Pemakaian kata dan lain-lain harus dipertimbangkan secara cermat.kata dan lai-lain sama kedudukannya dengan seperti, antara lain, misalnya.
Contoh :
Ø Bentuk yang salah
Tas yang ketinggalan itu berisi seperti dompet, buku, uang, kunci mobil dan lai-lain.
ü Bentuk yang benar
a) Tas yang ketinggalan itu berisi seperti dompet, buku, kunci,uang.
b) Tas yang katinggalan itu berisi dompet,buku, uang, kunci mobil dan lain-lain.
B. KALIMAT
Kalimat yang digunakan dalam komunikasi bisnis berupa kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu menanpilakan kembali ide - ide pada pikiran pendengar/ pemabaca seperti pa yang ada pada pikiran pembicara atau penulis.
Kalimat efektif mempunyai ciri :
Kesepadanan
Keseimbangan antara ide dengan struktur bahasa yang di pakai.
contoh :
Surat itu saya sudah kirimkan ( salah )
Surat itu sudah saya kirimkan ( benar )
2. Keparalelan
Yang di maksud keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
3. Kehematan
4. Penekanan
Yang dimaksud penekana di sini adalah penonjolan bagian kalimat yang dianggap penting. Penekanan dapat dilakukan dengan meletakan bagian kalimat ynag di anggap penting si awal kalimat, dengan pengulangan dan dengan menggunakan partikel.
C. PARAGRAF
Pengertian
Paragraf adalah seperangkat kallimat yang membicarakan suatu gagasan atau tajuk. Kalimat-kalimat dalam paragraf memeperlihatkan kesatuan pikiran atau memepunyai kekdekatan dalam membentuka gagasan atau topik tersebut.
Syarat Paragraf
Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan. yaitu kesatuan paragraf dan kepaduan paragraf.
1 komentar:
aiiooooo ! teruskan !
Posting Komentar