Aku dan Yogyakarta, adalah alamat di mana aku menimba ilmu akuntansi. Kurang afdhol rasanya jika aku tidak mengunjungi tempat-tepat bersejarah di Yogyakarta ini. Banyak sekali tempat yang ingin aku kunjungi, salah satunya adalah Taman Sari. Awal tahun baru, 9 Januari 2011 waktu menuntunku berkunjung ke Taman Sari, pertama kali aku ke sana. Aku menggunakan layanan Bus Trans Jogja dari halte kusuma negara. Turunlah di Halte Malioboro I, setelah itu aku dan temanku bertandang ke tamana sari dengan jasa tukang becak, ya tukang becak Rp. 5000 adalah nominal aku harus membayar jasa tukang becak itu, malioboro-taman sari.
Sesampai di halaman Taman sari, sungguh pemandangan yang indah. Bangunan tua yang sudah berdiri sejak jaman penjajahan Belanda ini terlihat kemegahan dan kokoh tak tertandingi hawa kejawennya. Melintasi jalan utama, terlihat sangat ramai oleh pengunjung karena waktu itu aku berkunjung dihari libur. Banyak wisatawan domestik dan luar negeri. Menuju ke dalam Bangunan utama, terlihat hamparan kolam yang bersih, menurut para pemandu wisata (secara diam-diam aku menguping) kolam ini pada jaman kerajaan dahulu digunakan untuk mand, para selir.
Dari kolam, aku membuntuti para pemandu itu (hal ini kami lakukan agar tidak membayar jasa mereka) maaf, he he he. Kami, aku dan temanku, diarak ke terowongan yang begitu magisnya jika dilihat dari gaya arsitek dan umur bangunan. Kanan dan kiri jalan terowongan begitu indah dan mempesona. Tak segan-segan aku mengabadikan sebagian tempat ini untuk kenang-kenangan. Nyaman dan indah sekali.
Rasanya gak akan capek jika dipaksa menyusuri daerah taman sari, karena di sini banyak sekali objek yang indah. Hampir sore dari terowongan aku menuju puncak taman sari, di sana mempertontonkan wilayah Tugu Jogja dan daerah malioboro di waktu sore saat senja mulai menampakkan citra matahari di ufuk barat, terasa berada di ujung dunia.
Akhirnya aku pulang, masih belum hilang dari kekagumanku dengan kota Yogyakarta ini, di perjalanan pulang (walau capek, namun tidak terasa) aku melihat segerombolan musisi jalanan, meramaikan indahnya sore di Yogyakarta. Sampai hari inipun aku masih ingin meggali lagi, jejak-jejak sejarah di Kota ini, Yogyakarta.